Sejalan dengan
perkembangan tata kehidupan berbangsa dan bernegara di lingkungan dunia
internasional, maka suatu negeara dalam mempertahankan eksistensi atau
kelangsungan hidupnya memerlukan perjuangan seluruh bangsa untuk mencapai atau
mempertahankan kelestarian teritorialitas atau kedaulatan teritorialnya.
Menyadari adanya kompleksitas permasalahan, baik isu mengenai tapal batas (border), keamanan nasional (national security) atau keamanan manusia
(human security) perlu adanya satu
pemahaman wawasan nusantara didalam menentukan kebijakan.
Guna mengatasi
berbagai permasalahan-permasalahan tersebut di atas dan menghadapi pengaruh
perkembangan lingkungan strategis yang diwarnai arus globalisasi dan gelombang
reformasi, maka diperlukan suatu rumusan kebijakan/strategi geopolitik
Indonesia yang handal.
Kondisi ini juga
membawa dampak yang sangat besar bagi perempuan sesuai dengan perkembangan
zaman dan peradaban. Kondisi perempuan masih sangat diperhitungkan dalam segala
aspek, sosial, budaya, dan politik. Permbatasan ruang dan waktu perempuan
menjadi asset yang sangat berharga, dimana posisi perempuan masih
didomestifikasikan baik dalam ruang publik maupun runag privat. Manusia
berjenis kelamin perempuan tidak mampu menentukan hidupnya sendiri,
anggapan-anggapan umum tentang perempuan yang lemah, lembut, patuh, penurut,
penyabar, penyayang, dan justifikasi lainnya. Yang membuat perempuan
terlemahkan secara sistematis ditambah prasangka ini telah mendapat penguatan
secara struktur masyarakat terwujud dalam bentuk kebiasaan dan menjadi
norma-norma yang berlaku saat ini.
Kondisi perempuan akan kami bahas dalam beerapa situasi
mulai global dan nasional. Potret perempuan saat ini juga tidak lepas dari geo
eko-pol internasional yang membuat posisi perempuan menjadi terpinggirkan
bahkan menjadi komodity.
0 komentar:
Posting Komentar